22 Bulan Ramadhan menjadi salah satu momen penting bagi para pemasar dan pelaku industri ritel di Indonesia dalam kaitannya dengan aktivitas operasional bisnis yang dijalankan. Agaknya sudah menjadi rahasia umum apabila tingkat konsumsi masyarakat atas produk barang dan jasa cenderung meningkat di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan sebagian masyarakat mulai berbelanja untuk mempersiapkan kebutuhan jelang Idul Fitri. Selain itu, dalam konteks keseharian, bulan Ramadhan diyakini pula memberikan perubahan pola kebiasaan sebagian masyarakat dalam berbelanja produk bahan makanan (grocery shopping). Kami melakukan survei terhadap 1.505 responden dalam skala nasional untuk mengetahui kebiasaan mereka berbelanja bahan makanan di bulan Ramadhan. Seluruh responden yang berpartisipasi dalam survei ini adalah umat Muslim dari usia 20-50 tahun. Adapun detail informasi sampel responden dapat dilihat pada gambar berikut. Simpulan utama yang dapat ditarik dari survei ini berkaitan dengan fakta bahwa lebih dari setengah responden dalam survei ini memiliki perbedaan pola berbelanja bahan makanan antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan lain. Adapun detail perbedaan pola tersebut sangat beragam seperti perbedaan jumlah anggaran, jenis produk yang dibeli, waktu berbelanja, serta jumlah barang belanjaan yang dibeli. Kami melakukan filter responden dengan menanyakan kebiasaan mereka dalam berbuka puasa dan sahur. Dari data tersebut kami menemukan 1.233 responden yang memasak sendiri hidangan buka puasa dan sahurnya. Selanjutnya, pertanyaan-pertanyaan dalam survei ini kami fokuskan pada segmen responden tersebut. Dari 1.233 responden yang memasak sendiri hidangan buka puasa dan sahurnya, 79% di antaranya mengaku memiliki pola berbelanja bahan makanan yang berbeda antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya. Adapun anggaran belanja, waktu belanja, dan jenis produk yang dibeli menjadi tiga aspek yang paling signifikan. Kami mengajukan pertanyaan lain yang bersifat lebih detail kepada responden dalam survei ini sesuai dengan pilihan perbedaan pola berbelanja yang mereka pilih sebelumnya. Dari 191 responden dalam survei ini yang menyebutkan mereka memiliki perbedaan pilihan lokasi berbelanja antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan lain mayoritas memilih pasar tradisional dan warung sayur/toko di sekitar rumah sebagai dua lokasi pilihan. Berkaitan dengan anggaran berbelanja di bulan Ramadhan, 738 responden yang mengaku memiliki jumlah anggaran belanja bahan makanan berbeda dengan bulan lain mayoritas menyebutkan bahwa mereka memiliki budget belanja lebih besar di bulan Ramadhan. Adapun besar rata-rata jumlah anggaran untuk setiap kali belanja di bulan Ramadhan berkisar antara IDR 20-50 ribu. Sore hari setelah jam 15.00 dan pagi hari sebelum jam 12.00 menjadi dua pilihan utama waktu belanja bahan makanan yang disebutkan oleh 616 responden. Ke-616 responden tersebut seluruhnya merupakan responden yang menyebutkan bahwa mereka memiliki perbedaan waktu berbelanja bahan makanan antara bulan Ramadhan dan lainnya. 540 responden dalam survei ini mengaku memiliki perbedaan jumlah belanjaan produk bahan makanan antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan lain. 69% dari responden tersebut mengaku bahwa kuantitas jumlah belanjaan mereka justru meningkat di bulan Ramadhan. Adapun lima bahan makanan yang khusus dibeli oleh responden tersebut di bulan Ramadhan meliputi bahan mentah, buah-buahan, sayuran, dan sirup. Kebiasaan melakukan stock makanan turut menjadi perhatian kami dalam memahami pola kebiasaan berbelanja responden di bulan Ramadhan. Dari 293 responden dalam survei ini yang memiliki perbedaan pola berbelanja kami menemukan pula kecenderungan pola berbeda antara responden perempuan dan laki-laki. Selanjutnya, kami kembali menggeneralisasi kebiasaan responden dalam berbelanja produk bahan makanan. Dari 1.233 responden dalam survei ini yang memasak makanan berbuka puasa dan sahur sendiri, 70%-nya menyebutkan bahwa mereka melakukan stock bahan makanan khusus untuk kedua waktu tersebut. Bahan-bahan mentah seperti daging sapi, ikan, ayam, dan telur menjadi pilihan utama responden dari seluruh rentang usia. Kami juga menemukan fakta dari 1.233 responden yang mengaku memasak hidangan berbuka puasa dan sahur sendiri tentang perbedaan ketertarikan antara responden laki-laki dan perempuan dalam mencari informasi promo belanja khusus Ramadhan di supermarket/hipermarket. Dari seluruh responden perempuan yang termasuk dalam kategori ini, 58% mengatakan bahwa mereka mencari informasi promo belanja tersebut. Sementara itu, dari seluruh responden laki-laki yang termasuk dalam kategori ini, hanya 49% responden yang mencari informasi tersebut. Terakhir, kami bertanya pada 651 responden dalam survei ini yang mencari informasi promo belanja Ramadhan tentang lokasi supermarket/hipermarket pilihan mereka untuk berbelanja produk bahan makanan (groceries) di bulan Ramadhan. Lebih lanjut, kami menemukan pula bahwa program promo diskon menjadi bentuk promosi belanja bahan makanan di bulan Ramadhan yang paling diidolakan oleh responden. Untuk hasil survey yang lebih rinci, anda bisa mengunduh hasil survey kami dalam 2 format xls dan pdf di button bawah ini. Laporan hasil survey JAKPAT terdiri dari 3 bagian yaitu 1) Profil responden 2) Tabulasi silang (Crosstabulation) untuk masing-masing pertanyaan 3) data mentah. Profil responden menunjukkan profil demografis (jenis kelamin, usia, lokasi/domisili, pengeluaran per bulan). Dengan tabulasi silang (Cross tabulation) anda dapat menjelaskan perbedaan preferensi segmen demografis dalam terhadap masing-masing pertanyaan. Unduh PDF disini: Anda siap untuk survey? atau hubungi kami untuk mendapatkan Sales Quote atau informasi lebih lanjut +622745015293