43 Sebagai homo socius setiap individu tidak bisa hidup tanpa individu lain. Dalam keseharian kita, kehidupan bertetangga sesungguhnya mencerminkan makna homo socius yang sesungguhnya. Sebagai orang lain yang tinggal terdekat dengan rumah kita, tetangga kerap kali menjadi pihak yang kita mintai bantuan saat membutuhkan pertolongan. Meskipun demikian, muncul anggapan bahwa saat ini masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah urban tidak lagi mengenal tetangga sekelilingnya dengan baik. Kami membuat survei kepada 1.019 responden di Indonesia untuk mengetahui kedekatan mereka dengan tetangga di sekelilingnya. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam survei ini sebanyak 1.019 orang. Menggunakan tabel perhitungan sampel responden Krejcie dan Morgan (1970) jumlah tersebut dianggap cukup dan diterima untuk merepresentasikan populasi masyarakat. Mayoritas responden berdomisili di Pulau Jawa, namun sebaran responden di wilayah lain di luar Pulau Jawa cukup proporsional. Catatan penting tentang survei ini terutama berkaitan dengan lokasi tempat tinggal responden yang mempengaruhi perbedaan karakter kehidupan bertetangganya. Bagi responden yang tinggal di rumah non-perumahan dan rumah perumahan, mereka cenderung mengenal tetangga mereka baik secara lebih beragam dari yang tinggal di kanan-kiri mereka hingga yang tinggal di dusun yang sama dengan mereka. Sebaliknya, responden yang tinggal di kost, asrama, atau apartemen cenderung lebih mengenal hanya tetangga di kanan-kiri kamarnya dibandingkan tetangga-tetangga mereka lainnya. Pertama-tama, kami mendeskripsikan profil responden dilihat dari lokasi tempat tinggalnya. Selain itu, kami juga bertanya kepada responden tentang dengan siapa saja mereka tinggal di kediamannya saat ini. Pemetaan terhadap kondisi bertetangga di sekitar tempat tinggal responden dilakukan dengan menanyakan komposisi penduduk yang tinggal di sana. Mayoritas responden menyebutkan bahwa penduduk di wilayah tempat tinggalnya merupakan warga asli, meskipun selisih presentasenya tidak terpaut jauh dengan responden yang menyebutkan penduduk di wilayah tempat tinggalnya merupakan warga pendatang. Selain itu, berkaitan dengan lama tinggal responden di kediamannya saat ini, mayoritas responden telah cukup lama mendiami kediamannya sehingga semestinya mereka sudah mengenal tetangga di sekitar tempat tinggal mereka. Selanjutnya kami bertanya tentang pengenalan responden terhadap tetangga di sekitarnya. 85% responden survei ini menyebutkan bahwa mereka mengenal tetangga mereka. Adapun tetangga yang tinggal di kanan-kiri dan tetangga yang tinggal di Rukun Tetangga (RT) yang sama menjadi segmen tetangga yang paling banyak dikenal oleh responden. Untuk mengetahui seberapa baik responden mengenal tetangganya, kami bertanya tentang informasi apa saja yang diketahui oleh responden terkait dengan tetangga di sekitarnya. Mengacu pada hasil data survei, mayoritas responden mengetahui nama, rumah, dan anggota keluarga dari tetangganya. Menariknya, hanya 17% responden dalam survei ini yang memiliki nomor telepon tetangga di sekitar rumahnya. Untuk mempererat hubungan bertetangga, beberapa pemukiman kerap mengadakan kegiatan sosial antarwarga. Dari seluruh responden yang berpartisipasi dalam survei, 55% responden survei ini menyebutkan bahwa mereka mengikuti kegiatan sosial dengan warga di sekitarnya. Menariknya, meskipun hasil survei terdahulu kami menunjukkan tingginya tingkat penggunaan media digital di masyarakat, namun dalam konteks kehidupan bertetangga pemanfaatan media digital sebagai saluran komunikasi antarwarga nampak belum optimal. Hanya 18% responden survei ini yang menyebutkan bahwa warga di tempat tinggalnya memiliki grup instant messaging. Untuk memetakan aspek yang lebih luas dalam kehidupan bertetangga, kami meminta responden untuk menyebutkan siapa saja tokoh perangkat daerah tempat tinggal yang diketahui namanya oleh responden kami. Menariknya, dari hasil survei ditemukan bahwa mayoritas responden justru mengenal perangkat daerah di level terkecil (RT dan RW) serta level tertinggi di tingkat kabupaten/kota (Bupati/Walikota). Sementara itu, perangkat daerah di tingkat menengah nampak tidak begitu dikenal oleh responden. Berkebalikan dengan perangkat daerah yang diketahui namanya oleh responden, mayoritas responden hanya mengenal secara personal perangkat daerah di level terkecil (ketua RT) saja. Nampaknya, popularitas Bupati/Walikota membuat masyarakat lebih mengenal nama beliau dibandingkan perangkat daerah lainnya, namun interaksi masyarakat yang lebih banyak dilakukan dengan perangkat daerah di tingkat kecil memungkinkan mereka lebih mengenal ketua RT dan ketua RW-nya dibandingkan pejabat perangkat daerah lainnya. Selanjutnya, kami meminta pendapat responden tentang kehidupan bertetangga mereka. Pertama, kami bertanya tentang siapa saja segmen tetangga yang mereka anggap paling penting untuk dikenal. Mayoritas responden menyebutkan bahwa tetangga terdekat yang tinggal di kanan-kiri kediaman mereka sebagai segmen tetangga terpenting. Kedua, kami meminta responden untuk menilai kedekatan hubungan sosialnya dengan tetangganya saat ini. Dari seluruh responden dalam survei ini, hanya 10% yang menganggap hubungan sosialnya dengan tetangga sangat dekat. Terakhir, kami meminta pendapat responden tentang karakter tetangga yang ideal menurut mereka. Kami menemukan jawaban berbeda dari dua segmen usia responden. Meskipun demikian, mayoritas responden beranggapan bahwa keinginan tetangga untuk bersosialisasi dan aktif di kegiatan masyarakat menjadi dua karakter ideal yang utama. Lebih lanjut, kesamaan latar belakang sosio kultural dalam kehidupan bertetangga nampak menjadi pertimbangan lain yang digunakan responden untuk menentukan indikator karakter kehidupan bertetangga yang ideal. Untuk hasil survey yang lebih rinci, anda bisa mengunduh hasil survey kami dalam 2 format xls dan pdf di button bawah ini. Laporan hasil survey JAKPAT terdiri dari 3 bagian yaitu 1) Profil responden 2) Tabulasi silang (Crosstabulation) untuk masing-masing pertanyaan 3) data mentah. Profil responden menunjukkan profil demografis (jenis kelamin, usia, lokasi/domisili, pengeluaran per bulan). Dengan tabulasi silang (Cross tabulation) anda dapat menjelaskan perbedaan preferensi segmen demografis dalam terhadap masing-masing pertanyaan. Unduh PDF disini: Anda siap untuk survey? atau hubungi kami untuk mendapatkan Sales Quote atau informasi lebih lanjut +622745015293