43 Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang dinanti oleh hampir seluruh umat Muslim di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Menariknya, kebiasaan masyarakat di bulan Ramadhan turut melahirkan kultur baru dalam aktivitas keseharian berpuasa. Kami melakukan survei terhadap 1.221 responden untuk mengetahui rencana dan kebiasaan mereka berbuka puasa di bulan Ramadhan. Berbuka puasa merupakan salah satu momen yang paling dinanti oleh umat Muslim sebagai penanda berakhirnya ibadah puasa mereka di hari tersebut. Selain itu, berbuka puasa kerap kali menjadi momen istimewa untuk berkumpul menikmati hidangan buka puasa dengan orang-orang terkasih. Survei ini kami kirimkan kepada 1.221 responden dalam skala nasional untuk mengetahui rencana dan kebiasaan mereka berbuka puasa. Perhitungan sampel didasarkan pada rumus Slovin (1960) dari total populasi umat Muslim di Indonesia sebanyak 238 juta per tahun 2010. Catatan menarik dari data temuan survei kami berpusat pada tren kebersamaan dalam momen buka bersama dan pilihan aktivitas untuk menunggu waktu berbuka puasa. Tren berbuka puasa bersama teman menunjukkan kenaikan yang signifikan di minggu kedua dan ketiga bulan Ramadhan. Selain itu, responden perempuan dan laki-laki yang berpartisipasi dalam survei ini cenderung memiliki preferensi aktivitas menunggu waktu berbuka yang berbeda. Pada mulanya kami menanyakan tentang rencana berpuasa responden yang berpartisipasi dalam survei ini. 98% responden yang berpartisipasi dalam survei ini menyatakan bahwa mereka akan berpuasa di bulan Ramadhan ini. Menariknya, dari 2% responden yang menyatakan tidak akan berpuasa di bulan Ramadhan, 46%-nya tetap berencana mengikuti kegiatan buka bersama. Pada minggu pertama di bulan Ramadhan, keluarga menjadi pilihan utama rekan (companion) berbuka puasa bagi sebagian besar responden. Akan tetapi, responden perempuan dan laki-laki memiliki preferensi berbeda atas pilihan rekan lainnya untuk berbuka. Responden perempuan berencana berbuka puasa bersama keluarga, pasangan, dan teman di minggu pertama Ramadhan, sedangkan responden laki-laki berencana berbuka dengan keluarga, teman, dan pasangan. Tren kebersamaan pada momen buka puasa sedikit berubah pada minggu kedua dan ketiga Ramadhan. Keluarga memang masih menjadi pilihan utama oleh sebagian besar responden, namun dilihat dari presentasenya menunjukkan adanya deklinasi. Sementara itu, teman dan pasangan justru menunjukkan tren kenaikan. Menariknya, pada minggu terakhir bulan Ramadhan tren berbuka puasa bersama dengan keluarga kembali menunjukkan adanya kenaikan. Secara konsisten keluarga memang tetap menjadi pilihan utama rekan berbuka bagi sebagian besar responden, namun temuan ini diimbangi pula dengan kenaikan presentasenya dibandingkan pada minggu kedua dan ketiga. Untuk menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit) pilihan aktivitas yang dilakukan oleh responden perempuan dan laki-laki dalam survei ini cenderung berbeda. Dari seluruh pilihan aktivitas yang ada, responden perempuan cenderung menghabiskan waktu untuk mempersiapkan buka puasa, browsing/streaming/akses media sosial, menonton TV, jalan-jalan ke luar rumah, dan beribadah di rumah. Sementara itu, responden laki-laki cenderung lebih suka menonton TV, main game, dan jalan-jalan ke luar rumah sembari menunggu waktu buka puasa. Mayoritas responden dalam survei ini cenderung menunggu adzan Maghrib penanda waktu berbuka dari masjid di sekitar rumah mereka. Selain itu, sebagian responden juga menunggu adzan Maghrib dari siaran televisi. Makanan Indonesia menjadi menu berbuka puasa favorit mayoritas responden yang berpartisipasi dalam survei ini. Sementara itu, selain makanan pokok yang dihidangkan sebagai menu berbuka puasa, sejumlah menu pilihan seperti teh manis, air putih, kurma, snack, dan buah menjadi menu tambahan yang disukai oleh responden. Kegiatan buka puasa bersama dengan teman-teman merupakan hal yang menyenangkan. 63% responden dalam survei ini berencana untuk berbagi keceriaan tersebut dengan mem-posting kegiatan buka bersama ke akun media sosial mereka. Adapun pilihan rekan (companion) untuk berbuka bersama cenderung berbeda di antara para responden dengan segmen usia yang berbeda. Responden dari segmen usia yang berbeda cenderung memiliki preferensi lokasi buka puasa ideal yang berbeda pula. Secara umum, seluruh responden yang dalam survei ini mengaku akan berbuka puasa bersama di luar menyebutkan bahwa harga menjadi faktor penentu utama pilihan lokasi buka puasa mereka. Sementara itu, faktor sekunder dan tersier penentu pilihan lokasi buka puasa bersama relatif berbeda antar kelompok usia. Untuk setiap kali kegiatan buka puasa bersama, responden dalam survei ini rata-rata menghabiskan kurang dari IDR 50.000 hingga 70.000/orang. Lebih lanjut, responden nampaknya tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadiri acara buka bersama. Terkait persiapan untuk buka bersama, mayoritas responden akan membuat janji dengan teman, hadir lebih awal, serta sebagian lain akan mengajak pasangan mereka untuk ikut hadir di acara buka bersama tersebut. Untuk hasil survey yang lebih rinci, anda bisa mengunduh hasil survey kami dalam 2 format xls dan pdf di button bawah ini. Laporan hasil survey JAKPAT terdiri dari 3 bagian yaitu 1) Profil responden 2) Tabulasi silang (Crosstabulation) untuk masing-masing pertanyaan 3) data mentah. Profil responden menunjukkan profil demografis (jenis kelamin, usia, lokasi/domisili, pengeluaran per bulan). Dengan tabulasi silang (Cross tabulation) anda dapat menjelaskan perbedaan preferensi segmen demografis dalam terhadap masing-masing pertanyaan. Unduh PDF disini: Anda siap untuk survey? atau hubungi kami untuk mendapatkan Sales Quote atau informasi lebih lanjut +622745015293